Peran ICT Dalam Pembelajaran Matematika: Penggunaan Zoom Meeting Sebagai Solusi Pembelajaran Jarak Jauh Di Era New Normal.

 

Sumber (Katadata.co.id)

Untuk mengantisipasi penyebaran virus corona di Indonesia, pemerintah memberlakukan aturan bekerja dan belajar dari rumah atau sering kita kenal sebagai WFH (Work From Home). Seiring dengan itu, masyarakat membutuhkan aplikasi untuk tetap terhubung dengan pekerjaan dan tugas-tugas sekolah mereka. Dengan hadirnya aplikasi video conference, setiap orang bisa melakukan pertemuan secara virtual tanpa perlu keluar rumah. Salah satu aplikasi meeting online yang banyak digunakan oleh masyarakat dari berbagai kalangan adalah aplikasi Zoom Cloud Meeting.

Terhitung, sejak aturan bekerja dan belajar dari rumah diberlukan, pengguna aplikasi ini terus melonjak. Terbukti dari hasil data statistik menyebukan bahwa perusahaan aplikasi konferensi video Zoom mencatat kenaikan pendapatan 169% selama kuartal I 2020 dibanding periode yang sama sebelumnya. Pendapatan ini meningkat dua kali lipat dari panduan pendapatan (revenue guidance) setahun penuh, seiring meningkatnya jutaan pengguna baru aplikasi ini selama pandemi corona (Katadata.co.id)

Dalam sistem pembelajaran khususnya pembelajaran matematika penggunaan dari aplikasi zoom sangat diperlukan apalagi saat menjelaskan materi. Hal ini karena dalam aplikasi zoom terdapat fitur share screen yang menjadi keunggulan dari zoom (Kompas.com), yang memudahkan guru untuk menjelaskan materi apabila guru tersebut ingin menggunakan aplikasi lain seperti contoh aplikasi geogebra, Microsoft excel, dan lain-lain. Ini menjadikan zoom menjadi aplikasi paling efektif dalam melakukan pembelajaran jarak jauh.

    Seperti dua sisi mata uang zoom juga memiliki kelemahan atau kekurangan dimana diantaranya adalah kebutuhan kuota yang sangat banyak dalam mengoprasikan aplikasi zoom, dan juga aplikasi zoom memerlukan koneksi yang cukup baik sehingga agak sulit jika digunakan untuk sekolah yang jauh dari jangkauan internet. Selain itu kekurangan lain adalah pendidik juga dituntut untuk bisa menggunakan dan mengoprasikan perangkat komputer. Hal ini tentu dirasa berat oleh pendidik berusia lanjut, dituntut kreatif dalam penyampaian materi melalui media pembelajaran daring. Ini perlu disesuaikan juga dengan jenjang pendidikan dalam kebutuhannya. Dampaknya akan menimbulkan tekanan fisikmaupun psikis (mental). Pola pikir yang positif dapat membantu menerapkan media pembelajaran daring, sehingga menghasilkan capaian pembelajaran yang tetap berkualitas. Belajar di rumah dengan menggunakan media daring mengharapkan bantuan dari  orangtua sebagai pendampingan belajar anak (Liputan6).